So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 26/06/13 | @ 09.47

Cerita Sebelumnya:


SI KECIL DALAM BUNGA TIDUR (Bagian 4)

Suara jam dinding mengagetkan Susan dari buaian tidur malamnya yang beranjak pagi. Keringat deras bercucuran di seluruh tubuhnya. Susan terdiam tak berkata sambil memeluk guling. Lama terdiam dan berpikir.

“Aku tidak mau seperti itu? Aku harus menemui Rony.” Kata Susan pelan.

Tak lama kemudian Susan mencari Rony di kampus yang luas dan membuatnya bingung. Setelah kejadian malam itu, Rony menghilang meskipun Susan mengetahui dimana Rony tinggal. Berkali-kali Rony enggan membicarakan apa yang telah terjadi pada Susan dan malam itu. Rony tidak ingin hidup dengan pelacur, tidak ingin mempunyai keturunan dari pelacur. Tapi semua itu tidak menyurutkan niat Susan untuk meminta pengakuan Rony.

“Sudahlah San aku tidak mungkin menikahi kamu atau mengakui kamu! Apa kata orang nanti, bagaimana nasib dan kuliahku? Apalagi dengan pelacur seperti kamu?”

“Ron, aku mohon, demi si kecil, karena aku mendapat peringatan untuk tidak membuang si kecil?” Pinta Susan.

“Sudahlah buang saja! Lihat perutmu nanti tambah besar, kamu nanti nggak laku! Jangan meminta apa-apa dariku lagi!” Bentak Rony.

Susan hanya menangis bingung dan ketakutan. Apapun yang terjadi, Rony harus mengakuinya karena Susan tahu apa yang dilihatnya akan terjadi juga dengan Rony. Usaha demi usaha dilakukan Susan untuk mempertahankan si kecil. Mulai saat itu Susan tidak lagi menjadi seorang pelacur yang selalu mendapat bonus besar dan menjadi langganan orang berduit yang tertarik karena kecantikan dan tubuhnya. Karena mimpi yang dialami Susan malam itu membuat Susan sadar dan tergugah hatinya untuk berubah.

* * * * *

Rony semakin bingung dengan dirinya sendiri, Rony masih tidak terima kebohongan Dewi meski Dewi sekarang menjadi pasien tetap rehabilitasi. Kebingungan Rony ditambah dengan masalah Susan, setiap saat Susan tak hentinya mendatangi Rony.

Sekarang Susan telah berubah menjadi Susan penjaga toko karena Susan telah mengalami perubahan hidup dan pekerjaan demi si kecil. Susan tidak ingin mengalami nasib seperti Ibu tua yang dilihatnya. Susan tidak lagi memikirkan Rony serta tidak putus asa, yang dipikirkan hanya si kecil dan hidupnya kelak yang harus berubah. Susan sudah berniat meski tidak didampingi Rony.

“San kamu benar tidak ingin kembali bekerja sama Mama?”Pinta Mama yang menjadi majikan Susan.

“Tidak Ma, semua ini aku lakukan karena mungkin jalanku begini.”

“Kamu di sini punya gaji kecil, kamu tidak sayang dengan langganan dan bagaimana dengan Rony?” Bujuk Mama.

“Ada banyak wanita cantik. Jangan kuatir. Tidak ada kabar Ma, biar saja, aku capek dan aku bisa sendiri. Inginku hanya keadaan lebih baik untuk pekerjaanku Ma?” Jawab Susan.

“Mungkin Rony dan si kecil adalah peringatan Tuhan untukku Ma, jadi aku tidak menuntut, kuterima saja.”

“Baiklah San mama tidak memaksa, terima kasih telah bekerja sama dengan mama, kalau ingin kembali silakan San?”

“Iya Ma, terimakasih semuanya?”Jawab Susan dengan air mata berlinang.

Keadaan berubah, Susan tak lagi seperti Susan si pelacur, Susan sekarang adalah Susan penjaga toko yang berpenghasilan kecil. Sembilan bulan berlalu, si kecil lahir ke dunia dan diberinya nama Bunga. Susan hidup berdua bersama Bunga dengan sederhana. Sementara Rony, tak tahu kabar berita dan keadaannya bagaimana? Apakah tetap Rony yang selalu mencari Dewi, berputus asa, bingung tidak tahu harus bagaimana serta tidak mau mengubah hidupnya yang selalu menyesal? Hanya Rony yang tahu.

T A M A T

By: Rizki Ningtyas

Label: ,