CAKRAWALA SENJA BUAT TATA (Bagian 1)
Suara sepeda motor meraung dari sebrang jalan. Membuat Tata beranjak dari ruang tamu dan mengumpat dalam hati pada pengendarannya karena berhasil membuatnya kaget. Tapi apa yang dicarinya sudah tak tampak. Pengendara itu telah sampai di tikungan pojok sebelum Tata berhasil melihatnya.
Cewek ini tampak penasaran dengan pengendara ninja hijau itu setelah beberapa kali lewat di depan rumahnya. Ingin sekali ia bertemu dengannya dan memaki-makinya. Tapi keinginan itu buyar seiring dengan suara Ibu yang sampai di telingannya.
“Tata, cepat kemari bantu Ibu menyiapkan makan malam” kata ibu dari dapur yang sedang sibuk dengan bahan makanannya.
“Iya Bu tunggu bentar, Tata mau beresin buku di ruang tamu dulu”. Kemudian Tata bergegas membereskan semuannya dan menuju ke dapur.
“Maw masak apa Bu?” kata Tata di samping Ibunya.
“Ayahmu tadi minta Ibu masak tumis daging”, melihat ke Tata dan melanjutkan masaknya.
Malam itu keluarga Tata berkumpul di ruang makan. Ayah memecah keheningan berkata pada Tata,” Tata, kamu masih ingat janjimu pada ayah ibu dulu? Kamu dulu berjanji akan lulus tepat waktu kan? Kamu harus bisa menjadi kebanggaan Ayah dan Ibu”. Ayah berkata dengan menatap tajam ke arah Tata.
“Iya ayah, Tata nggak akan buat ayah ma ibu kecewa”. Sambil melanjutkan makannya.
“Satu lagi, Ayah nggak mau dengar hanya karena kamu pacaran kuliahmu terganggu dan kamu molor lulus”.
Kalimat ayah barusan membuat Tata kaget dan menghentikan makannya tanpa sengaja.
“Tata bersedia kok ayah. Tata akan berusaha memberikan yang terbaik buat Ayah dan Ibu”. Dia mengatakan itu dengan senyuman meskipun dalam hatinya ia membayangkan bagaimana rasanya punya pacar. Ayah dan ibu tersenyum melihat jawaban yang Tata berikan.
Tata masuk ke kamar dengan gundah. Ia merebahkan diri di kamar sambil memeluk boneka kesayangannya. Ia membayangan bagaimana kalau seandainya dia punya seorang pacar. Pasti dia akan bisa keluar rumah dan jalan-jalan. Tapi semuanya ini hanya sebuah khayalan.
Tata adalah anak seorang guru yang terpandang di lingkungannya. Dia adalah anak semata wayang. Karena ia anak satu-satunya itulah ayah dan ibunya tidak mau melihatnya gagal. Dan ayahnya pun berusaha agar Tata bisa menjadi kebanggaan orang tuanya. Dengan beban berat yang ada di pundaknya, Tata merusaha menjalaninya rengan riang, meski kadang kegundahan dan kesedihan menyelimutinya. Semua itu terasa ringan berkat Irish, sahabatnya yang selalu ada saat di butuh dan menjadi teman curhat yang setia.
“Tataaaa…..” suara Irish menggema di telinganya saat dia masih berada di bawah lindungan selimut malamnya. Irish ada di rumah saat itu. Dia membangunkan Tata dengan suaranya yang khas kaleng pecah.
Tata hanya menggeliat di bawah selimutnya mendengar Irish datang. Dia ingin melanjutkan tidurnya. Tapi Irish tak mengizinkannya. Irish berusaha membangunkannya.
“Bangun donk Tata, kita kan udah janjian mau pergi jalan-jalan?” kata Irish sambil mengoyang-goyangkan tubuh Tata.
Tata langsung duduk dan tercengang. Dia lupa kalau udah ada janji dengan Irish.” Oh iya….. aku lupa Irish”. Tata berkata sambil tersenyum pada Irish.
“Ya udah kalu gitu cepetan kamu mandi trus kita berangkat sebelum ayahmu mencabut kembali izinya yang udah diberikannya”.
Tata beranjak, menuju ke kamar mandi. Kalau bukan karena Tata, dia tidak akan bisa mengenal dunia. Ayah Tata hanya akan mengizinkannya kalau Tata pergi dengan Irish. Irish sudah sangat di percaya kedua orang tua Tata.
Untuk sesaat Tata melupakan kejadian semalam yang membuatnya jengkel karena pengendara sepeda itu. Dia dengan segera menyelesaikan mandinya dan berganti pakaian.
Label: Cakrawala Senja Buat Tata, Cerpen
Click for Komentar