So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 26/06/13 | @ 09.46

Cerita Sebelumnya:


SI KECIL DALAM BUNGA TIDUR (Bagian 3)

Pagi yang cerah banyak ibu-ibu berkumpul di sawah yang sangat rimbun, ditemukan bayi yang cantik yang dibungkus kardus diselimuti selimut warna pink. Hal itu menggegerkan desa sekitarnya. Ada seseorang yang baik hati rela merawat dan mengambil bayi itu untuk dirawat, dia adalah Ibu tua yang tinggal sendiri di sebuah gubuk dekat sawah.

Sesampainya di rumah yang sangat memprihatinkan, diletakkannya bayi itu di atas ranjang yang tak lagi empuk. Dengan penuh kasih sayang, Ibu tua itu menggendong bayi yang tertidur karena Ibu tua itu juga mengingat apa yang terjadi pada masa lalunya. Tak ada tanda-tanda yang aneh mulai bayi itu ditemukan, tiba-tiba keajaiban terjadi pada bayi. Ibu tua kaget apa yang terjadi pada bayi itu, bayi yang ditemukannya dapat berbicara.

Ibu tua tak kuasa menahan keget pada dirinya, bayi itu tanpa terbata-bata bercerita kepada Ibu tua yang sedang menungguinya.

“Ibu saya mohon maaf telah merepotkan ibu?” Kalimat yang keluar dari bibir mungilnya.

“Saya hanya ingin bercerita kepada Ibu kenapa saya sampai di sawah itu.”

“Ibu akan mendengarkan nak, kenapa sayang?” Jawab Ibu tua.

“Saya dilahirkan dari rahim seorang pelacur yang sangat cantik dan terkenal di lingkungan lokalisasi. Kehamilan yang terjadi tidak disengaja oleh Ibu saya, karena orang mabuk yang putus asa. Terjadilah hal itu.”

“Ayah saya juga enggan mengakui saya, saya hanya tidak rela Bu, kenapa saya dibuang sementara bukan keinginan saya untuk dilahirkan di dunia.” Tambah si bayi.

“Saya tidak rela jika saya sekarang tidak dirawat orang tua saya. Mereka tega Bu, pasti mereka akan mengalami hukum karma yang tak akan ada hentinya, baik Ibu atau Ayah saya. Pasti itu Bu. Suatu saat nanti.” Jawabnya tegas.

“Maaf nak, apakah Ayahmu juga orang yang hidupnya tidak benar?” Tanya Ibu tua sedikit takut.

“Ayah saya adalah seorang kaya raya yang hartanya ada dimana-mana, dia sangat mencintai pacarnya. Namun dia juga tidak akan lepas dari karma!”

Ibu tua itu hanya terdiam, Ibu tua itu hanya teringat bahwa dia juga pernah membuang bayinya, seketika itu keadaan berubah pada dirinya menjadi seperti itu. Hal itu diceritakannya pada si bayi, sampai Ibu tua itu menangis. Ibu itu hanya berkata mungkin karma telah datang padanya.

“Saya hanya ingin orang tua saya mengakui saya, hanya itu.” Kemudian si bayi menangis.

“Semua itu sudah terjadi, ibu juga tidak dapat melakukan apa-apa. Semoga saja hal yang terjadi pada ibu tidak terjadi pada Ibumu.” Jawab Ibu tua.

* * * * *
B E R S A M B U N G

Label: ,