So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 27/06/13 | @ 10.48

Cerita Sebelumnya:


CAKRAWALA SENJA BUAT TATA (Bagian 2)

Saat Tata dan Irish keluar kamar, ayah Tata sedang membaca koran diruang tamu. Berat rasanya Tata berpamitan pada ayahnya karena ia takut kalau-kalau ayahnya tidak mengizinkannya keluar. Tapi pikirannya itu segera dihapusnya jauh-jauh. Selama Tata pergi dengan Irish dan menepati jam pulangnya ia akan aman. Irish adalah sahabat terbaik Tata, meskipun mereka baru kenal tiga tahun yang lalu saat ospek di kampus. Irish juga akrab dengan keluarga Tata. Ayah dan ibu Tata sudah menganggap Irish anak mereka juga.

Tidak terasa sampai juga akhirnya mereka di depan Mall. Mereka segera memarkirkan sepedanya. Tanpa di duga Tata, ia melihat ninja hijau yang sudah beberapa kali lewat di depan rumahnya. Ia penasaran dengan siempunya sepeda. Ia ingin tahu siapa di balik helm hitam itu. Karena terlalu seriusnya melihat cowok itu, Tata tak menghiraukan suara Irish yang sudah berkalai-kali memanggilnya. Iris yang tak sabar akhirnya memukul tangan Tata. Tata kaget dan langsung memalingkan wajahnya kearah irish.

“Da pa sih Irish?” tanya Tata tanpa dosa pada Irish.

“Ada apa, ada apa, tuh bapaknya nunggu kamu nerima karcisnya” sambil menunjuk ke arah penjaga parkir.

“Oh iya pak, maaf ya” aku Tata pada penjaganya dengan tersenyum manis.

Setelah menerima karcis dari penjaganya, Tata dan Irish segera mencari tempat parkir. Tata celingukan melihat kesana kemari mencari sosok yang sudah sejak dari kemarin membuatnya penasaran. Sosok itu di temukannya berada di pojok. Dan saat cowok itu membuka helm hitamnya, Tata menantinya dengan rasa penasaran. Dan saat cowok itu membuka helmnya tata segera menyadarinya bahwa cowok itu sudah pernah dikenalnya dulu. Untuk memastikan dugaannya itu, Tata segera menghampiri cowok itu tanpa memperdulikan Irish yang terbengong-bengong karena dari tadi omongannya tidak di gubris Tata.

“Ardi kan?!” tanya Tata pada cowok itu.

“Astaga Tata….. kok kita bisa bertemu disini sih?” balas Ardi .

“Iya nih, aku lagi jalan-jalan sama Irish. Eh, dah lama ya kita gak ketemu. Gimana kabar kamu? Kayaknya tetep ja kurusan ya.”

“Kamu nih bisa aja. Eh gimana kalau kita reuniannya di dalam ja, gak enak disini panas”. Ajak Ardi pada Tata.

Sebelum mereka beranjak tanpa mereka sadari, Irish sudah ada di tengah-tengah mereka.

“Iya nih, mentang-mentang dah gak ketemu lama kalian lupain temen sendiri” aku Irish pada mereka berdua.

“Iya deh Rish, aku minta maaf, abiznya aku penasaran aja ma cowok ini. Akhir- akhir ini aku sering melihat motor Ardi lewat depan rumah, yang dah buat aku jengkel. Eh ternyata teman lama” Tata mengungkapkan semuanya sambil bejalan ke dalam Mall.

Ardi adalah teman Tata waktu SMA dulu. Cowok berbadan jangkung ini yang sudah membuat hati Tata sempat porak pranda. Dulu Tata sempat menaruh hati pada Ardi, tapi Tata tak berani mengungkapkannya karena Tata menganggap kalau Ardi hanya menganggapnya teman. Tata tetap memendam perasaannya sampai saat ini. Sikap Adri pada tata pun sama dengan sikap Ardi pada teman ceweknya yang lain. Tata tidak mengungkapkan perasannya karena Tata berfikir kalau sampai rasa sukanya pada Ardi terus menerus ada, itu akan membuat persahabatan mereka hancur. Tata tidak mau kehilangan sahabat yang baik seperti Ardi. Hingga akhirnya mereka berpisah seiring dengan perpisahan SMA berlalu. Ardi pindah ke luar kota mengikuti ayahnya yang dipindahtugaskan. Dan Tata melanjutkan sekolahnya di kampus di tempat tinggalnya.

“Sekarang kamu kuliah di mana Ta?” tanya Ardi pada Tata setelah mereka mendapatkan meja dan memesan makanan.

“Aku kuliah di Trunojoyo. Lha kamu sekarang kuliah di mana?”

“Trunojo? Berarti kita bakalan satu kampus dong. Aku sekarang lagi ngurusin surat kepindahanku. Ayahku ditugaskan disini lagi. Kok kita nggak pernah ketemu ya?”

“Nggak pernah ketemu katamu? Aku sering liat motormu lewat depan rumahku. Aku sempat dendam lho ke kamu gara-gara kamu kalau lewat nggak pernah pelan. Buat telinga orang mau cepot ja. Kamunya aja yang dah lupa ma aku”. Goda tata pada Ardi dengan senyuman khas Tata.

“Eh ya bukan begitu, aku kan gak tau kalau kamu tinggal di kompleks itu. Aku sering lho kesitu, main ke rumahnya teman”.

“Eh kalian ini, nggak tau ya kalau ada orang lain di sini? Kalian nganggap aku apa? Patung?!” Cerocos Irish pada mereka berdua yang mulai jengkel karena dari tadi keberadaannya tidak di perdulikan.

“Eh, iya maaf ya Rish. Aku kenalin deh kalian berdua”. Tak lama kemudian mereka pun berkenalan. Dan sampai ahirnya mereka menyadari kalau mereka sudah cukup lama di tempat itu.

Setelah membayar tagihannya, mereka segera keluar dari tempat itu. Ardi mengajak mereka berdua keliling Mall. Tak terasa mereka sudah berjalan berjam-jam. Ketika Irish melihat jam tangannya, kaget karena hari sudah sore.

* * * * *

Tak terasa pertemuan Tata dan Ardi sudah hampir enam bulan. Sikap Ardi pada Tata pun tidak berupah sama seperti ketika mereka terakhir bertemu tiga tahun yang lalu. Sebenarnya Tata tidak ingin perasaannya pada Ardi lebih jauh lagi. Tata berusaha menghapus perasaannya itu. Tapi semakin dicoba untuk meghilangkan perasaan itu, semakin dalam perasaanya pada Ardi. Semua orang tidak mengetahui perasaanya pada Ardi kecuali Irish. Semenjak dari Mall, Tata bercerita semuannya pada Irish. Dan Irish menyuruh Tata mengungkapkan perasaanya pada Ardi tapi Tata menolak pendapat temannya itu. Tata tetap pada pendiriannya kalau ia tidak mau menghancurkan persahabatannya.

* * * * *
B E R S A M B U N G

Label: ,