So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 27/06/13 | @ 10.51

Cerita Sebelumnya:


CAKRAWALA SENJA BUAT TATA (Bagian 3)

Sampai pada suatu hari saat kedua teman itu berjalan melewati lorong panjang di kampus, wajah Tata tampak pucat. Irish yang menyadari hal itu, segera bertanya pada Tata.

“Ta, kamu kenapa? Kok akhir-akhir ini aku lihat wajahmu pucat dan lemes banget seperti nggak punya tenaga ja”

“Aku juga nggak tau Rish, aku juga ngrasakan kalu tubuhku lemes banget”. Setelah kata terakhirnya,Tata jatuh pingsan. Ardi yang berada di belakang mereka saat itu segera menolong Tata dan membawanya duduk di kursi panjang dekat mereka. Setelah usaha keras Ardi dan Irish untuk menyadarkan Tata, akhirnya Tata sadar juga.

“Tata…..” suara Ardi menggaung di telinga Tata. Dan tanpa Tata sadari tangan Tata segera meraih tubuh Ardi dan memeluknya erat kemudian pingsan lagi. Rupanya tubuh Tata belum cukup kuat untuk membuka matanya. Ardi dan Irish semakin bingung.

“Sudahlah Di, pinjamkan tubuhmu untuk Tata saat ini. Sudah lama Tata menginginkan hal ini”, kata Irish pada Ardi yang tampak khawatir dengan keadaan Tata. Ardi tidak menyadari arti perkataan Irish itu. Dan Ardi pun tetap berusaha untuk menyadarkan Tata.

Beberapa menit kemudian Tata sadar, dia kaget karena tanpa ia ketahui tangan Tata sudah berada di pinggang Ardi. Tata segera melepaskan tangannya dan memint maaf. Ardi pun memaafkannya dan kemudian mengantar mereka pulang.

* * * * *

Irish mulai khawatir dengan keadaan Tata setelah kejadian itu berulang-ulang terjadi. Irish memaksa Tata untuk pergi ke dokter. Dan akhirnya sore itu pulang kuliah Tata pergi ke dokter di antar Irish. Tata takut kalau dia mengidap penyakit yang selama ini dia benci. Setelah menjalani beberapa tes, Tata dan Irish pulang.

“Kapan hasil tesnya di ambil Ta? Tanya Irish pada Tata penuh keingin tahuan.

“Kata dokternya seminggu lagi”. Jawab Tata dengan lemasnya. Dia memikirkan hasil tesnya.

“Rish, kamu nggak boleh bilang ke Ayah ma Ibu tentang keadaanku akhir-akhir ini. Aku nggak mau mereka kawatir”. Pinta Tata pada Irish dengan wajah yang iba.

“Tapi kenapa Ta? Mereka wajib tau keadanmu sekarang!”

“Rish kamu ngerti dong. Aku nggak mau buat Ayah ma Ibu khawatir” tanpa Tata sadari, dia telah membentak Irish. Irish yang mengetahui sifat sahabatnya itu tidak tersinggung karena Irish tau bagaimana perasaan Tata saat itu.

“Ya kita liat aja hasil tesnya seminggu lagi”. Irish tetap berkata dengan tenang. Mereka berjalan pulang. Ketika mereka tiba di depan rumah Tata, tampak ayah dan ibu Tata sedang membersihkan halaman rumah.

“Kok kalian baru pulang sih? Bukannya pulang kuliah sudah dari tadi? Tany ibu Tata pada Tata dan Irish.

“Ada kuliah tambahan Bu”. Tata segera menjawab ibunya sebelum Irish menatakan yang sebenarnya ada Ayah dan Ibunya. Irish tampak bengong dengan jawaban Tata, Irish tidak menyangka kalau Tata akan berbohong pada Ibunya.

“Eh iya Tante, ada kuliah tambahan”. Irish meyakinkan jawaban Tata.

“Tata ma Irish masuk dulu ya Bu” Tata berkata dengan lemasnya dan mengajak Irish segera masuk ke kamarnya.

“Ya silahkan masuk Irish. Oh iya Tata, tadi ada temanmu datang mencari kamu. Katanya namanya Ardi” suara Ibu membuat Tata menghentikan langkahnya.

“Trus Ibu bilang apa ke dia? Tanya Tata penuh dengan keingintahuannya.

“Ya Ibu bilang kalau kamu belum datang”. Tampak ayah di samping ibu tetap bekerja dan tidak memperdulikan obrolan mereka berdua.

“Ya udah Bu. Makasih, Tata masuk dulu”. Tata menyeret tangan Irish dan buru-buru mengajak Irish masuk kekamarnya. Tata yang sejak dari tadi ingin cepat berbaring segera membanting tubuhnya di tempat tidur. Tampak dari raut wajahnya memancarkan kebingungan.

“Kenapa kamu Ta? Penasaran kenapa Ardi tadi kesini? Mungkin dia ingin tau gimana keadaanmu saat ini”.

“Nggak ah”. Tata menjawab dengan mata terpejam.

“Ya udah deh Ta, kamu istirahat aja, aku mau pulang dulu”.

“Makasih ya. Hati-hati di jalan”

Irish segera beranjak dari tempat duduknya. Di halaman rumah Irish melihat ayah dan ibu Tata sedang berbicara cukup serius.

“Maaf Om, Tante, Irish mau pulang dulu”.

“Tante boleh bicara sebentar Irish?”

“Boleh Tante. Tante mau bicara soal apa?” Irish khawatir kalau Ibunya Tata sampai tanya kenapa Tata akhir-akhir ini.

“Kamu kenal sama Ardi apa nggak? Pasti kamu kenal dia kan? Siapa dia? Ibu Tata mengajukan pertanyaan beruntun pada Irish.

“Oh Ardi ya Tante? Kata Tata, dia teman sekolah Tata waktu SMA dulu”.

“Teman SMA? Tapi kenapa Tante nggak pernah tau dia?

“Ya jelas aja Tante nggak pernah liat Ardi, soalnya Ardi tinggal di luar kota sejak tiga tahun yang lalu Tan, dan sekarang dia sudah pindah kesini lagi.

Ayah Tata yang sejak tadi duduk di beranda tampak mendengarkan dengan cermat pembicaran mereka. Setelah pembicaraan itu berakhir, Irish segera berpamitan pada kedua orang tua Tata.

* * * * *
B E R S A M B U N G

Label: ,