So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 27/06/13 | @ 10.58

KAPANKAH KAU KATAKAN ITU (Bagian 1)

“Ingat kata-kataku ini ya Ca, jika aku sudah menemukan tempat yang cocok buat kuliah, kakak akan datang lagi padamu”

“Tapi apa harus ke luar kota, Kak?” Tacia menutup kelopak matanya menahan tangis

“Terpaksa Cia... Cuma di kota itu tempat yang paling cocok untuk meneruskan sekolah kakak”

“Sungguh… Kakak akan kembali lagi, Kakak nggak akan lupa sama Tacia?”

“Cia…Kakak di sana kan cuma untuk belajar, Cia jangan kaya anak kecil gitu donk…!” Tacia memandang wajah Bintang lekat,” Apakah Kakak mencintaiku?” Pertanyaan Tacia yang tak terduga oleh Bintang. Bintang tersenyum pada Tacia” Suatu saat nanti kau akan tahu”“Kenapa harus nanti?” sudut Tacia,”Belum saatnya Ca, Kakak nggak bisa menjawabnya sekarang”“Kenapa?” Tacia memandang tajam Bintang, membuat Bintang tersudut” Aku tidak bisa menjawabnya sekarang Ca, mengertilah !!!” Ucap Bintang tegas.” Jangan buat aku bingung dengan pertanyaanmu!” Bintang menambahkan, Tacia tidak mengerti apa maksud Bintang, kenapa begitu sulitnya ia menjawab pertanyaan Tacia. Sebenarnya banyak sekali yang ingin Tacia sampaikan, ia ingin mengungkapkan perasaannya sebelum mereka berpisah. Tapi rasanya mulutnya seperti terkunci, sulit untuk berbicara, suaranya seperti tersekat oleh sesuatu yang ia sendiri tidak tahu. Ia hanya bisa menangis dan menangis tanpa tahu harus berbuat apa. Tacia menghembuskan nafas panjangnya teringat akan kejadian satu tahun silam” Hoey…….!!!” Bentak Kinanthi mengagetkan Tacia” Ha… Ha… Ha…. Kaget ya sayang, kok wajahnya jadi ijo gitu?” Kinanthi tertawa lepas didepan Tacia” Kinanthi, nggak lucu tau! Mohon anda tahu situasi yang tepat!”“Ya maaf, habis aku liat dari tadi ngelamun terus. Sapa coba yang nggak tahu situasi. Liat tuh, anak-anak udah pada ilang, udah pada pulang. Nggak nyadar ya Non dari tadi ditungguin?”“Dari tadi aku juga udah nungguin kamu sayang… Ampe hampir ketiduran, dari tadi becanda terus. Nggak sadar juga ya temennya udah mulai ngakar?” Balas Tacia tak mau kalah,” Ya udah, yuk pulang!” Mereka berjalan meninggalkan ruang kelas menuju ke halaman parkir sekolah. Panas mulai terasa, tampak hanya tinggal beberapa siswa saja yang masih tinggal di sekolah” Eh Ti, berapa bulan lagi ya kita Ujian Nasional?”“Hitung sendiri kenapa?”“Ayolah Ti… Aku serius ni!”“Aduh Cia… aku juga serius, empat bulan lagi, kenapa? Kan udah sering juga disebutin di kelas”“Ya bukannya gitu, kok kak Bintang nggak pulang ya, jangankan pulang ya, sudah dua minggu ini dia tidak menghubungiku. Apa dia sudah lupa ya dengan janjinya dulu”“Ya mana aku tahu, kamu kan yang jadi pacarnya. Eh, lebih tepatnya calon pacar. He… He… He… Belum libur kali ya, tapi emang bener sih, kamu juarang banget dihubungi. Apa emang udah lupa beneran ya? Toh kamu juga belum punya status sama dia” Kinanthi melirik Tacia, berharap mendapat tanggapan dari temannya atas bercandanya tersebut.” Ya aku takut aja, takut dia lupa sama aku. Di sanakan ada Niena, Ti. Kamu tahu sendirikan walaupun mereka sudah putus, tapi mereka tetap berteman baik, ingat nggak waktu kak Bintang masih sekolah dulu, kalo Niena lagi liburankan, tiap pulang sekolah Niena yang jemput”“Aduh Cia… Aku nggak tahu, aku sendiri juga bingung, kalo menurutku sih kalian tuh pasangan yang membingungkan. Sama-sama suka tapi saling gengsi buat ngungkapin cinta, udah yuk masuk. Panas nih!” Mereka berdua masuk ke dalam mobil berplat K 1 17417 Tl yang dikemudikan Kinanthi dan melaju cepat meninggalkan halaman parkir sekolah yang mulai lenggang.

* * * * *

Label: ,