So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 13/06/13 | @ 14.45

Anak Pembantu (1)

Pagi itu seperti biasanya keluarga Pak Jaya sarapan bersama sebelum masing-masing beraktifitas sndiri-sendiri. Pak Jaya adalah seorang pemulung rongsokan dari tumpukan-tumpukan sampah depan rumah orang. Dia memiliki seorang istri dan dua orang putri. Usia seperti Pak Jaya seharusnya jangan bekerja lagi tetapi dia tetap bersikeras karena ingin menyekolahkan anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ibu Mariah setiap hari hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga karena tidak ada orang yang mau memberi pekerjaan kepadanya. Sesekali dia ikut bersama suaminya mencari tumpukan rongsokan dari tempat-tempat sampah.

Salah satu putri Pak Jaya yaitu Intan yang duduk dikelas tiga SMA sebentar lagi akan lulus ingin sekali melanjutkan keperguruan tinggi. Tetapi dia sadar orang tuanya tidak mungkin dapat membiayainya dan kebetulan sekali waktunya bersamaan juga dengan adiknya yang akan masuk SMA. Akhirnya ia mengurungkan niatnya tersebut. Pak Jaya dan Ibu Mariah sendiri sebenarnya sangat menginginkan kalau kedua putrinya bisa sekolah tinggi dan menjadi orang sukses. Intan dan Putri sebenarnya tergolong anak-anak yang cerdas dan pandai disekolah masing-masing dan sering mendapat beasiswa.

Intan tidak mau berhenti disitu saja,dia coba mencari-cari informasi barangkali ada seorang yang dermawan atau pihak-pihak tertentu yang bisa memberi beasiswa kepadanya untuk melanjutkan kuliah. Disekolah Intan memiliki teman yang banyak karena termasuk anak yang ramah dan suka membantu. Dia memiliki dua teman dekat yaitu Romi dan Tari,mereka sangat baik sekali terhadap Intan dan keluarga sering sekali membantu.

Suatu ketika seperti biasanya Pak Jaya pagi itu berangkat dengan mengayuh becak tua yang penuh dengan kresek yang akan dijadikan tempat rongsokan. Ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba dia merasa pusing tanpa disadari dia tak kuat lagi mengayuh becaknya dn dari arah depan meluncur sedan dengan kencang lagsung menabrak dia dan becaknya. Sopir yang mengendarai mobil itupun sangat kaget lalu muncul beberapa orang yang ingin membantu. Mobil ambulans tiba tetapi nyawa Pak Jaya tidak dapat tertolong lagi,dia meninggal ditempat kejadian. Sopir mobil diamankan polisi lalu datang bos dari sopir itu kekantor polisi ingin membebaskan sopirnya.

Terkejut sekali Ibu Mariah dan kedua putrinya mendegar berita tersebut sampai-sampai Intan menyumpahi orang yang membunuh ayahnya tidak akan dibiarkan bebas. Rumah kecil ditengah perkampungan kumuh itu akhirnya kelihatan ramai dikunjungi para tetangga,teman dan kerabat yang ingin memberi penghormatan terakhir kepada almarhum. Akhirnya waktu pemakama tiba,tak kuasa Ibu Mariah melepas suaminya sampai-sampai dia sempat pingsan Romi yang datang dalam pemakaman tersebut memberi nasihat kepada Intan agar sabar dan terus berjuang untuk dapat melanjutkan hidupnya dan keluarga termasuk semangatnya untuk masuk perguruan tinggi.

Dikantor polisi Adam terus membujuk polisi agar membebaskan sopirnya Mang Diman tetapi akhirnya polisi menolak walaupun diberi uang sebesar apapun dan tetap akan memproses kasus tersebut. Dengan terpaksa Adam menyuruh anak buahnya agar memberi uang kepada keluarga Jaya dan menutup kasus tersebut sehingga sopirnya bisa ditemukan. Pada sore hari saat Ibu Mariah sedang duduk didepan rumah datang seorang laki-laki yang rapi menghampirinya. Laki-laki itu berkata ingin membantu meringankan beban keluarganya tetapi dengan satu syarat harus membebaskan sopir yang menabrak suaminya. Seketika itu Ibu Mariah langsung mengusir orang tersebut dan bilang” katakan pada majikanmu aku tidak akan pernah memaaafkan orang yang telah membunuh suamiku dan tidak akan menerima sepeser uangpun darinya.

Semakin hari kehidupan keluarga Intan semakin memprihatinkan,buat makan saja mereka susah ditambah lagi biaya sekolah dia dan Putri. Ibu Mariah sudah mencoba banyak cara dengan meminta bantuan kemana-mana tetapi yang terjadi dia malah banyak hutang. Dalam kemelut seperti itu Intan mendaat masalah besar teman dekatnya Romi mengungkapkan perasan sebenarnya dia menyukai Intan sudah lama. Betapa terkejutnya Intan mendengarnya tetapi dalam hatinya ia juga menyukai Romi sudah lama. Dia tidak menerima cinta Romi dan membohongi hatinya karena dia tahu sahabatnya Tari sangat mengharapkan Romi menjadi kekasihnya.

Hati Intan semakin bingung dia berfikir bagaimana cara menyelesaikan masalah keluarganya,disamping itu ia sendiri punya masalah dengan Romi dan Tari. Ternyata Tari mengetahui kalau Romi menyukai Intan dan ia sangat membenci sekali Intan sampai-sampai tidak mau lagi berbicara dengan Intan. Ditengah-tengah kebingungannya ia sempat berfikir untuk keluar dan berhenti sekolah saja dan membantu ibunya mencari uang.

Karena semakin terdesak himpitan ekonomi dan lama kelamaan hutang makin banyak,hingga akhirnya rumah yang mereka miliki diambil oleh seorang rentenir. Ibu Mariah dan keluarga sekarang tidak punya tempat tinggal menumpang pada keluarga dipikir tidak mungkin karena dia tahu bagaimana sifat keluarganya. Pada saat yang seperti itu datang lagi seorang laki yang kemarin menawari uang kepada mereka. Orang tersebut terus membujuk,pertama Intan dan keluarga menolak kembali tetapi akhirnya karena mereka sekarang benar-benar mengalami kesulitan besar akhirnya menerima tawaran tersebut.

B E R S A M B U N G

Label: ,