So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 27/06/13 | @ 11.21

Cerita Sebelumnya:


BINTANG DI LANGIT JOGJA (Bagian 6)

Jogja, 2 Juli 2007

Azka ke rumah lagi dy. Aku terpaksa bohong lagi! Aku cerita kalo aku belakangan lg sibuk ma travellingku. Tapi aku emang bener2 sibuk persiapan perjalanan panjangku dy, menjemput maut. Kutahu dia semakin mendekat, tapi yang bisa kurasa adalah jiwaku yang menghangat oleh kedamaian yang tak kumengerti. Aku sekarang kemo tiap tiga hari dy! Rambutku rontok, makanya sekarang aku pelontos! Tapi tetep cantik...lihat deh fotoku..masih cakep kan???

Jogja, 17 Juli 2007

Semakin dekat dy, dia semakin dekat, mengaburkan bayang2 Azka, menjauhkanku dari Azka. Aku tak bisa dy, menghilangkannya dari pikiranku. Tapi aku menikmati proses ini. Aku menyukai ketika bayang2 kematian itu menghampiri. Dia tidak menyeramkan dy. Dia terasa hangat...Dia menjelma Rinjani. Aku ingin pergi ke Rinjani... Aku ingin merasakan indahnya Rinjani. Tapi itu tak mungkin lagi. Satu bulan lagi mereka berangkat, tanpa aku dy!Apa aku masih bisa mendengar cerita tentang Rinjani???

Jogja, 5 Agustus 2007

Azka datang melamarku. Tak mungkin aku menjawab”ya”. Karena waktu!! meskipun aku ingin..Dia terlihat kecewa dy, tapi aku juga lebih kecewa..

Jogja, 15 Agustus 2007

Aku berangkat ke RS sendiri. Aku benar-benar ingin sendiri. Omi tau alasanku, aku tak ingin Azka tahu..

Jogja, 29 Agustus 2007

Buat, Azka...

Maafkan aku Az, aku sudah menyakitimu. Itu karena aku tak ingin kamu terluka lebih...Saat kamu membaca ini mungkin aku udah pergi. Maafkan aku Az, bukan aku bermaksud gak jujur, bukan aku menutup-nutupi, aku hanya ingin menikmati masa-masa terakhirku...sendiri az. Aku mencintai kesendirian ini...Aku hanya ingin kamu tahu Az, aku merasakan juga apa yang kamu rasakan. Tapi sekali lagi aku tahu malaikat maut sudah di depan pintu. Kapan pun ia bisa membawaku. Entah kemana...Makanya, hari ini aku menuliskan ini untukmu Az! Karena besok aku tak tahu...

Liontin ini adalah sebuah tanda jika aku pernah ada Az. Seperti tulisanmu ketika memberikannya sebagai kado ulang tahunku.”Meski bintang tak terlihat, tapi dia selalu ada.” Aku ingin seperti bintang itu, tetap ada di hatimu sebagai sebuah kenangan masa lalu...

Lala

Tahlil telah selesai sejak dua jam lalu. 3 September 2007. Kau hembuskan nafas terakhirmu. Dan aku disini, di teras kamarmu, menikmati malam bersama catatanmu, La. Kamu masih tetap manis seperti biasanya La, meski tanpa rambut. Akhirnya menetes juga apa yang kutahan sejak dari tadi pagi. Maafkan aku La, yang tidak pernah mengerti dan memahamimu. Maafkan aku. Hanya ribuan doa yang mengiringi langkahmu. Semoga kau temukan damai itu. Aku akan tetap menjagamu La, seperti bintang yang menjaga malam dari kelam. Seperti arti namamu, di sini pancaran malam itu bersinar, di langit Jogja.

* * * * *
T A M A T

By: Rizki Nurrohmi

Label: ,