So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 11/06/13 | @ 14.38

Cerita sebelumnya:


Di manakah Jawaban Itu? (3)

“Fi gimana loe sudah main kerumahnya, sudah tahu kan rumahnya?” Tanya Ria

“Iya, waktu itu sore aku ngajak Ela sepupuku jalan-jalan mengelilingi rumah Dimas gitu, tiba-tiba Ela bertemu dengan teman lamanya disitu yang kebetulan juga tetangga Dimas, akhirnya aku dikenalin sama Dimas oleh Aji temen sepupuku itu dan akhirnya aku bisa dekat deh sekarang dengan Dimas, Eh ternyata dia anaknya baik lho .”

“Waah akhirnya loe bisa dekat juga dengan Si Dimas.”

“Iya dong malahan aku, sudah sempat smsan sama dia. Nanti sore saja aku mau jalan-jalan lagi dengan Ela.”

Tanpa disadari perbincangan itu didengar oleh Nora yang merupakan teman Leni.” Eh ada Nora tuch.” Kata Ria, Nora pun buru-buru pergi saat dia ketahuan menguping

“Emangnya ada apa sich dengan dia?” tanya Fia “Loe tahu ngga’ dia kan temannya Leni, dan Leni itu juga suka sama Dimas.” Terang Indri

“Wah aku ada saingannya dong?” tanya Fia” Bukan saingan aja Fi, Leni itu selalu nekat dengan apa yang dia inginkan, loe harus hati-hati dengan dia, dia bisa berbuat apa saja dengan loe dan sekarang pasti Nora sudah cerita tentang loe sama Leni.” Terang Indri lagi

“Emang gue pikirin, yang penting sekarang aku sudah Happy bisa kenal sama Dimas.” Fia dan teman-temannya pun menuju kekelas

“tu lihat pandangan Leni sama loe, pasti Nora sudah cerita semua tentang loe dan Dimas.” Indri berbisik pada Fia

* * *

Tet…tet…tet… pelajaran telah usai.” Fi Loe bareng sama kita-kita ta?” Tanya Ria dan Indri “ngga’ aku masih ada urusan , kalian duluan saja”

“Ya sudah kalau gitu kita duluan yach Fi?” “ok!!” kini tinggal Fia, Leni dan teman-temannya didalam kelas.

“Eh Fi…loe PD amat ya jadi orang ?” Leni tiba-tiba memaki Fia “Maksud loe apa sich Len?”

“Alah jangan sok cantik dech loe, denger ya! loe itu ngga’ pantes deket sama Dimas itu, ngaca dong!, loe itu siapa dan Dimas itu siapa? Ngga mungkin ya Dimas akan suka sama loe”

“Maksud loe apa sich Len, aku ngga’ ngerti dech?” Jawab Fia sambil meninggalkan Leni dan teman-temannya

“Eh Fi jangan sok ya, mentang-mentang sudah kenal dan dekat sama Dimas!, Brengsek tu anak gue dicuekin lagi, sok amat sich dia, ngaca dong, ngaca!”

* * *

“Eh tahu ngga El, aku tadi bertengkar sama Leni gara-gara si Dimas.”

“Lho kok bisa?” tanyaku, Fia pun menceritakan semuanya kepadaku

“Tapi untung saja aku nyuekin dia, kalau aku ladenin mungkin sudah jadi perang dunia ketiga, eh nanti sore jangan lupa ya El?”

“iya beres, jam berapa?” tanyaku menggoda “Ah kamu El, ya kayak biasanya, ok?” “iya…iya…ok.” Semakin hari Fia dan Dimas semakin dekat

* * *

“Hai Fi gimana loe sama Dimas.” Tanya Indri “ya gitu dech.”

“Hai Dim?” Sapa Fia kepada Dimas yang sedang berjalan didepannya

“Hai juga Fi, oya Fi nanti sore boleh ngga’ aku main kerumahmu?”

“Oow ya boleh dong Dim, oke nanti sore ta tunggu.” Leni melihat dengan mata kepalanya sendiri dan terheran tentang perbincangan Dimas dan Fia. Dia merasa iri dan segera meninggalkan mereka berdua yang sedang berbincang-bincang.

“Hai Dim?” Sapa Leni yang melihat Dimas berjalan didepannya, tapi Dimas Cuma nyuekin Leni dan meninggalkan begitu saja tanpa jawaban.

“Brengsek..!!!, kenapa sich Dimas bisa dekat dengan Fia padahal Fia kan ya gitu-gitu aja, dah item, sok kecantikan lagi, kok mau yach Dimas sama dia. Ternyata selera Dimas rendah juga atau jangan-jangan Fia main dukun.”

“Eh loe Fi, loe masih PD yach deket-deket sama Dimas, ngaca donk, kok mau Dimas deket sama loe atau jangan-jangan loe main dukun yach?”

“loe kenapa sich selalu syirik saja dengan orang yang lagi senang, kalau loe pengen saingan yang sportif dong, jangan suka memfitnah orang seenaknya gitu.”

“OK! Siapa takut bersaing dengan cewek macam loe” tantang Leni

“Loe berani Len, loe nekat banget sich, kan loe tahu sendiri tadi pas loe sapa Dimas, tapi loe dicuekin, loe masih saja terima tantangan itu.”

“Alah loe Nor jangan ikut campur dech! Bantah Leni sambil meninggalkan Nora dan Fia

Fiapun tersenyum dan meninggalkan Nora pulang juga.

* * *

Label: ,