Cerita Sebelumnya:
Awal Sebuah Cinta (2)
Esoknya Fitri pun berangkat lebih pagi dari biasanya karena tak sabar ingin cepat melihat hasil ulangan fisika yang kebetulan pelajaran itu dimulai jam pertama. Fitri pun sangat optimis dia bakal berhasil. Namun keoptimisan Fitri pun hilang ketika dibacakan hasil ulangan oleh Pak Guru. Fitri hanya mendapat nilai 80 sedangkan Andre mendapat nilai 90. betapa terkejutnya Fitri. Hal tersebut menandakan bahwa ia telah kalah bersaing dengan Andre dan harus menjalankan konsekuensi taruhan.Ia harus menjadi pacar Andre selama satu hari. Di saat seperti itu Fitri mulai menjauhi Andre. Namun Fitri tidak mau dikatakan pengecut oleh Andre. Akhirnya ia memenuhi keinginan Andre menjadi pacrnya dalam satu hari.
Hari minggu yang begitu indah. Di pagi itu mobil kijang Andre sudah terparkir di depan rumah Fitri. Tepat di jam 9 Fitri pun jalan dengan Andre. Di tengah perjalanan Fitri pun hanya diam. Dalam benka Fitri terbersit pertanyaan mengapa ia bisa jalan dengan cowok yang selama ini ia benci. Namun di pagi itu ada yang lain dari Andre. Ia bersikap manis terhadap Fitri. Akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju, di sebuah pantai yang bersih dan sejuk.
“Andre ini cewekmu” tanya tukang parkir
“Bukan hanya teman biasa”
“Setiap ke sini pasti hanya teman biasa”
“Dre, kamu sering ke sini”
“Kalau aku bukan sering lagi. Hampir setiap minggu aku ke sini”
Mereka pun menikmati pemandangan pantai. Pantai yang luas dan tak bertepi itu membuat mereka berlama-lama berada di sana. Tak terasa pantai itu mengubah suasana hati mereka. Mereka menjadi akrab. Akhirnya benih-benih cinta pun mulai tumbuh di hati mereka berdua. Tidak terasa waktu sore tiba dan akhirnya mereka pulang.
“Fit terimakasih kau telah menemaniku jalan-jalan hari ini. Aku enggak akan lupa hari ini”
Fitri hanya mengangguk perlahan dan masuk ke dalam rumah. Fitri tidak menyangka ternyata Andre hari ini sangat berbeda dengan Andre sebelumnya. Dia begitu lembut dan baik hati. Sesampai di kamar Fitri langsung tidur hingga pagi tiba. Tapi kenapa di pagi itu Fitri ingin secepatnya bisa bertemu dengan Andre. Ada perasaan aneh yang muncul di dalam hati Fitri. Mungkinkah ini yang dinamakan cinta” guman Fitri di dalam hati”.
Namun setelah tiba di sekolah ia tidak menemukan Andre. Hanya sepucuk surat dari Andre yang ia terima dari salah satu temannya. Di dalam surat itu tertulis dengan jelas bahwa Andre sangat mencintai Fitri dan meminta Fitri untk menunggunya sampai ia kembali.
Fitri yang manis.
I LOVE YOU. Maafkan aku. Aku tidak menemuimu saat aku mau berangkat ke Jakarta. Hanya sepucuk surat ini sebagai penganti diriku. Tapi aku berjanji pada mu, aku akan menemuimu bila nanti aku kembali ke kota ini. Aku tidak berani menemuimu karena aku tidak ingin melihatmu sedih. Aku mohon tunggu aku 4 tahun lagi. Jangan kau tangisi kepergian ku. Aku pasti kembali.
Andre yang mencintaimu.
Setelah membaca surat itu tanpa berpikir panjang Fitri langsung datang ke rumah Andre. Untung saja Andre belum pergi ke Bandara.
“Andre untuk apa kamu pergi ke Jakarta ?”
“Karena orang tua ku dipindah tugaskan di sana ?” Fit apa kamu mau menugguku hingga aku kembali nanti ?”
“Aku mau menunggumu Dre. Berangkatlah denga tenang karena aku selalu menantimu. Telpon aku bila kau sudah sampai di sana”.
“Aku akan menelponmu setiap hari”
“Aku tunggu telponmu Dre”.
Akhirnya Andre pun berangkat ke Jakarta. Setiap hari Andre selalu menelpon Fitri. Sehingga rindu Fitri terhadap Andre bisa terobati.
by: Eko Ribut Pratiwi
Label: Awal Sebuah Cinta, Cerpen
Click for Komentar