Sebagai seorang istri hatiku sangat memelas, mengapa tidak aku adalah istri ke enam dari pak kris seorang juragan tanah di daerah ini. Baru beberapa bulan yang lalu aku melahirkan seorang anak laki-laki yang lucu Adi namanya. Aku dan suami ku sangat menyayanginya karena ia adalah anak pertama baginya karena selama enam kali pernikahan baru dengan aku ia mendapatkan seorang anak. Dan akhirnya setelah melihat aku telah memberikan keturunanya para istri tua suami ku satu persatu pergi dari rumah karena kehadiran mereka sepertinya tidak dianggap lagi di rumah ini yang disebabkan mereka tidak dapat memberikan keturukan baginya.
Tanpa terasa Adi telah beranjak dewasa dan akupun bahagia karena Adi akan mempunyai adik, usia kehamilan yang kini aku jalani sudah mulai berumur tiga bulan namun entah apa yang terjadi pada usia empat bulan aku mengalami keguguran dan hingga ketiga kailinya aku hamil selalu keguguran, hinga suami ku menyangka bahwa Adi adalah penyebab segala bencana ini, aku tidak sampai hati melihat adi terusir dari rumah ingin rasanya aku menolongnya tetapi aku tidak berdaya sebagai seorang ibu. Adi di titipkan kepada orang-orang yang ingin mengasuh Adi dan sebagi imbalannya akan diberika sebidang tanah. Akhirnya ada juga orang yang ingin mengasuh Adi. Sudah hampir lima bulan Adi meninggalkan rumah, dan aku pun hamil lagi namun pikiran ku hanya tertuju pada Adi bagai mana pun Adi adalh anak pertama ku yang aku sayangi dan ku kandung selama sembilan bulan.
Aku akui setelah Adi tidak tidak ada keadaan rumah menjadi lebih tenang, dan aku telah kembali menjadi ibu lagi, dari ke empat anak-anakku. Tapi aku tetap tidak bisa melupakan anak pertamaku. Mungkin ia sudah tumbuh dewasa sekarang.
Dua puluh tahun sudah aku merawat anak-anakkhingga kini mereka telah tumbuh dewasa. Dan setelah pak Kris bangkrut dalam usahanya kami pun mulai hidup serba kekurangan. Hingga suatu hari aku bertemu dengan Adi putra pertama ku yang selama ini aku rindukan. Untunglah tuhan telah mempertemukan aku dengan anak ku kembali.
Setelah Adi datang kembali dalam keluarga kami dan hidup kami pun menjadi lebih baik. Adi menyekolahkan adik-adiknya hingga tamat SMU, sedangkan Adi telah menjadi guru. Adi dapat melanjutkan sekolah hingga lulus sarjana dari hasil beasiswa yang ia miliki yang selama ini ia peroleh dari hasil kerja kerasnya.
Beberapa bulan di dalam lingkup sekolah Adi bertemu dengan Zahara yang tak lain adalah muridnya sendiri. Selama bermunggu adi memperhatikan Zahara ternyata hatinya mulai terpikat olehnya. Entah apa yang membuat Adi tertarik padanya karena yang aku pikir Zahara tidak ada menarik-menariknya malah memuakan.
Label: Awal Sebuah Cinta, Cerpen
Click for Komentar