So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 10/06/13 | @ 23.11

Pagi ini hari lumayan cerah, tak seperti hari-hari biasanya seolah-olah matahari enggan menampakkan batang hidungnya. Amel pun melangkah keluar dari kamarnya menuju teras depan untuk merasakan segarnya udara pagi itu.

Hai, guys. Sapa Dion pada Amel yang sedang asyik merasakan udara pagi saat itu. Dion pun melangkah menghampiri Amel.

Hai, juga Dion.

Lagi asyik nich?

Amel pun hanya tersenyum sambil menoleh ke arah Dion.

Ngomong-ngomong, hari ini kamu ada acara apa Mel?

Sepertinya aku tidak ada rencana kemana-mana, emang ada apa Ion?

Gimana Kalau kita keluar bareng?

Amel pun berpikir sejenak untuk memutuskan ajakan Dion. Dan akhirnya Amel pun setuju keluar bersama Dion.

"

Baik, kalau begitu. Kapan kita keluar bareng?

"

Hari ini juga, oke?

Oke. Kalau begitu tunggu sebentar ya…, aku ganti baju dulu."

Kemudian Amel tak jadi melangkah ke dalam rumah, sebab ia teringat pada Adith.

Oia, gimana kalau kita mengajak Adith juga?

Sebenarnya Dion tidak suka kalau Amel juga mengajak Adith. Karena Dion hanya ingin keluar berdua saja sama Amel.

Ion, gimana kok hanya diem aja?

terserah kamu aja. Timpal Dion dengan berat hati.

Sepertinya kamu nggak suka kalau aku mengajak Adith?

Enggak juga. Dengan raut wajah malas-malas. Amel sadar kalau Dion tak menginginkan Adith ikut bersama mereka.

Jangan begitu dokn Dion, Adith kan juga sahabat kita.

Dengan sangat terpaksa Dion pun akhirnya, menghubungi Adith untuk di ajak keluar bersama. Tak berapa lama adith pun sudah tiba di rumah Amel, sedangkan Amel juga sudah siap untuk keluar bersama kedua sahabatnya.

Hai guys.

Hai juga Dith. Sapa Dion dan Amel.

Gimana, kalian berdua sudah siap? Tanya Dion pada kedua sahabatnya.

Oke, kita sudah siap…. Jawab Amel dan Adith.

Akhirnya Amel, Dion, dan Adith pergi ke daerah pegunungan. Yang dimana suasana pegunungan adalah suasana yang sangat di sukai oleh ketiga sahabat itu. Dan mereka pun sangat menikmati perjalanan menuju ke daerah tujuan. Lalu sampailah mereka ketempat tujuan.

Wow, Indahnya. Aku sangat suka suasana ini. Teriak Amel.

Iya, sungguh mempesona. Tambah Adith

Dan Dion hanya terdiam saja, melihat kedua sahabatnya sangat menikmati suasana saat itu, Dion juga melihat ekspresi bahagia di wajah Adith saat melihat wajah cantiknya Amel. Dion pun semakin terluka saat Amel juga mengimbangi canda dan tawa Adith, dan ia menyesal telah mengajak Adith. Di lain pihak, Amel sadar kalau Dion sedang mengamati tingkah Amel dan Adith. Akhirnya Amel melangkah menghampiri Dion serta dikuti Adith yang berada di belakang Amel.

Kenapa Dion, kok kamu hanya diam saja? Tanya Amel pada Dion.

Heh. Aku tak apa-apa, sudah kalian jangan hiraukan aku dan lanjutkan saja bermain kalian. Amel merasa tidak suka akan sikap Dion.

Jangan begitu donk, Dion. Timpal Adith yang juga angkat bicara, karena Adith juga nggak suka akan sikap Dion. Dion pun hanya membisu dan melangkah pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

Dion…, sebenarnya ada apa denganmu? teriak Amel. Namun, Dion tak menjawab pertanyaan Amel dan ia terus melangkah pergi.

Sudah biarkan aku saja yang bicara dengan Dion, kamu disini saja Mel. Ujar Adith pada Amel. Dan Amel pun menurut akan perintah Adith. Setelah itu adith melangkah pergi meninggalkan Amel sendirian di dekat tanaman kebun teh, untuk mengejar Dion.

Ion..! kenapa sich kamu bersikap seperti itu ke kita? apa kita punya salah ke kamu, sehingga kamu marah sama kita." Tanya Adith ke Dion.

Kenapa kamu mengikuti aku Dith? dan asal kamu tau aku nggak marah sama kalian, aku Cuma ingin sendirian."

kalau memang kamu nggak marah, aku mau ngomong sesuatu ke kamu.

Apa? Tanya Dion pada Adith dengan rasa penasaran.

Ini soal Amel.

Dion semakin panas saat mendengar nama Amel disebut, dan nama Amel pula yang sekaligus sebagai bahan untuk di bicarakan oleh Adith.

***

Label: ,