So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 10/06/13 | @ 22.51

Seorang remaja bernama Hervara berasal dari kota “tahu” sedang melanjutkan pendidikannya di kota ”apel” untuk meraih gelar sarjana pendidikan sesuai dengan cita-citanya. Hervara adalah seorang gadis manis, yang sangat manja serta cerewet. Dia berpostur tinggi, berambut lurus terurai panjang, berhidung mancung, berkulit sawo matang serta berlesung pipi.

Sudah sekian lama gadis manis tersebut menempuh pendidikannya, hampir tiga semester dilalui tanpa memikirkan jalinan kasih yang pada saat ini tak kunjung jua ditemukannya. Tak tahu sebabnya, sampai sekarang gadis berlesung pipi ini lebih suka sendiri tanpa kekasih hati untuk menemani menjalani kehidupannya, meskipun tiap kali berkumpul dengan sahabat-sahabatnya selalu saja dia habis menjadi bahan godaan.

Disaat yang sama pula, ada seorang cowok bernama Hernanda yang sedang mencari tambatan hatinya. Seorang cowok yang bisa dikatakan jadi idaman setiap gadis ini memiliki postur tubuh yang atletis, bermata sipit, berkulit putih, mempunyai tinggi sekitar 175 cm serta mempunyai sifat rendah hati & ringan tangan.

***

Sepasang muda-mudi ini berusaha dipertemukan oleh cewek bernama Lusia. Lusia sendiri adalah sahabat dari Hervara yang merasa sahabatnya ini sudah pantas untuk membina hubungan khusus dengan lawan jenisnya lagi, agar Hervara mendapatkan kasih sayang dari seseorang yang menyayanginya. Kekasih Lusia yang bernama Anggara di sini juga sangat berperan dan banyak berkorban untuk mempertemukan mereka berdua.

“Rara, ada temenku ni yang pengen kenal kamu namanya Hernanda”, kata Anggara kepada Hervara.

Dengan tampangnya yang cuek Hervara menjawab, ”Kapan-kapan aja deh kenalannya, aku lagi sibuk sama kuliahku”.

Begitulah jawaban dari cewek manis ini bila sahabat-sahabatnya mengenalkan seorang cowok. Bukan karena apa-apa tapi memang dulu Hervara pernah terluka ditinggal menikah oleh tunangannya.

Kerja keras Anggara belum membuahkan hasil, tapi Hervara memperbolehkan Anggara memberikan nomer ponselnya, itu saja sudah cukup bagi Anggara untuk tetap berjuang demi kebahagiaan Hervara.

Hervara tetap saja bersikap dingin terhadap cowok bermata sipit tersebut. Perkenalan hanya terjadi melalui ponsel masing-masing yang dimiliki Hernanda dan Hervara, tanpa adanya pertemuan tatap muka secara langsung antara kedua belah pihak, karena memang Hervara menolak untuk bertemu.

***

Label: ,