So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 10/06/13 | @ 22.28

Susi terlihat berbaring lesu diatas tempat tidur, sudah 5 hari gadis manis itu menghabiskan hari-harinya dikamar. Tak ada yang tau sakit apa yang sedang ia alami. Orang tuanya sudah berkali-kali membawanya kedokter, namun dokter hanya bilang gadis berlesung pipit itu baik-baik saja. Dokter hanya menyarankan supaya ia jangan terlalu banyak berfikir. Kini semua keluarganya hanya bisa pasrah dan berdo’a pada tuhan supaya anak bungsunya itu bisa sembuh seperti semula.

Susi sudah tidur? Suara ibu terdengar nyaring namun penuh dengan kecemasan, namun tidak ada jawaban sama sekali darinya. Ia hanya termenung sambil mengedipkan matanya.

“Apa kau sudah merasa baikan Sus?” Tanya ibunya.

“Aku hanya merasa takut Bu kalau sendirian.” jawab susi.

Ibu akan menunggumu disini seperti hari-hari kemarin, tak terasa air mata ibu mengalir begitu saja, namun dengan segera ibu mengusapnya karena ia tak ingin susi melihatnya. Susi hanya terlihat tenang mendengar ucapan ibunya, berbeda dengan hari kemarin, susi selalu dengan tiba-tiba berteriak sendiri dan tidak mengijinkan sedetikpun

Ibunya pergi meninggalkannya. Dia seperti merasa ketakutan, suhu badannya ikut naik setiap penyakitnya kambuh. Karena orang tuanya tidak tau lagi harus berbuat apa, maka atas anjuran dari pihak keluarga ibunya susi pun dibawa ke orang pintar atau yang disebut penduduk setempat sebagai kyai. Namun penyakit susi kambuh juga. Ayah dan ibunya pun sudah pasrah dan hanya bisa berdo’a untuk anak bungsunya tersebut.

Semua orang tidak pernah menyangka gadis sebaik susi akan terkena penyakit yang aneh ini. Selsin ia ramah pada orang, budi pekertinya juga baik, sehingga ia sangat disayangi teman-temannya. Gadis pemalu itu tidak pernah merasa iri hati atau pun membanggakan diri pada teman-temannya, maka ia pun tak pernah mempunyai musuh, sehingga jika ada orang yang berkata gadis baik itu terkena guna-guna maka siapa kiranya yang tega berbuat demikian.

Semasa duduk dibangku SMA susi terbilang anak yang pintar, ia selalu mendapat 10 besar dan waktu naik ke kelas tiga ia pun terjaring masuk Ipa. Semasa sekolah gadis berambut ikal itu tidak pernah terlihat dekat dengan cowok, apalagi berduaan dengan cowok, mungkin karena sifatnya yang pemalu membuat dia sulit untuk bergaul dengan cowok. Hingga sampai saat ini pun ia mabih belum punya cowok, dan ia pun belum mempunyai keinginan untuk punya pacar seperti teman-temannya yang sibuk mencari kenalan kesana kemari. Namun susi adalah tempat curhat yang lumayan asik walaupun dia belum pernah pacaran. Dan semua berubah saat susi lulus SMA, ia mulai mengenal kaum Adam, apalagi setelah ia kuliah dan memang dituntut untuk bersosialisasi dengan siapapun termasuk laki-laki. Dan sejak itulah semua berubah, ia berkenalan dengan lelaki bernama iwan, perkenalannya itu pun berkat jasa teman SMA nya dulu. Dan mereka pun akhirnya pacaran.

Apa kau tau cinta bisa membuat setiap insane berubah? Dan apakah engkau juga tau bahwa cinta bisa membuat seseorang menjadi orang lain? Itulah kata-kata yang pernah diucapkan Iwan kepadaku.

Aku tau karena aku telah merasakannya, jawab Susi. Semua yang ada dalam diriku serasa berubah menjadi orang lain ketika engkau mengajariku tentang cinta. Aku sering mendengar kata cinta, membaca dari novel-novel atau pun melihatnya disinetron dan mendengar curhat dari teman-teman. Aku hanya tau tanpa bisa merasakannya dan kamulah yang mengajariku arti cinta yang sesungguhnya. Terima kasih, kata susi mengakhiri ucapannya.

Aku memang sudah pernah pacaran, namun dia pergi meninggalkan aku, dan kini aku tak mau itu terulang lagi, aku tak mau kelak suatu hari kau pergi meninggalkanku, papar iwan.

Aku ingin serius bersamamu bahkan sampai datang saatnya nanti aku akan melamarmu, lanjutnya. Gadis manis itu merasa bahagia karena iwan begitu tulus mencintainya. Namun ia takut dan bingung, sebenarnya orang tuanya telah melarang gadis itu untuk pacaran dulu sampai lulus kuliah, susi bukanlah gadis pada umumnya yang akan merasa senang dan bahagia jika kekasih yang dicintai mengungkapkan maksud ingin serius padanya. Karena ini baru pertama kalinya ia mengenal cinta dan baru pertama kali pula seseorang bermaksud serius padanya, terlihat dari wajahnya rasa ketidak siapan atas semuanya. Bukan karena ia tidak sungguh-sungguh mencintai iwan, namun tidak lain hanya karena ia seorang gadis yang polos hingga ia malah merasa bingung harus berkata apa.

Semua kata-kata iwan selalu ia ingat dimana pun ia berada, di rumah, di kampus, bahkan di masjid waktu ia beribadah. Memang hati susi sangat rawan, hingga iwan dengan mudah bisa memasuki hatinya namun iwan bisa juga menghancurkan hatinya berkeping-keping.

Kamu kenapa Sus akhir-akhir ini kok terlihat murung? Tanya ibunya.

Ya Bu, anakmu ini nggak seperti biasanya, sekarang doyan ngelamun, tambahayahnya.

Nggak ada apa-apa kok Yah!, Bu!, susi cuman males aja, bantah susi pelan.

Biasanya kamu kan selalu yang pertama terlihat didepan tv, sambung ayahnya.

Lagi males aja Yah!, bantahku.

Yauda kalau nggak ada apa-apa ibu sama ayah cuman khawatir, jelas ibu.

Label: ,