So Aja

Baca online: cerpen, puisi, naskah drama, surat

0 Komentar 11/06/13 | @ 14.30

Cerita sebelumnya:


Di manakah Jawaban Itu? (2)

“Hai El?”

“Eh kamu Fi, ada apa? Kok senyum-senyum?”

“Ngga’ aku Cuma mau cerita, kakak kelasku yang baru kemaren, aku sudah tahu namanya dan informasi rumahnya lo. Namanya Dimas dan rumahnya Jln. Pulau, dekat kan dari rumah kita?”

“Ooow Dimas to.”

“El bagaimana kalau nanti sore kamu ikut aku?”

“Kemana?”

“Kerumah Dimas.”

“Apa, kerumah Dimas? Gila kamu? Yang bener aja, kita kan cewek.”

“Iya kita cewek, siapa bilang kita cowok. Kita nanti Cuma lewat depan rumahnya saja ngga’ mampir kerumahnya, lagian aku juga belum kenal sama dia.”

“Gimana El?”

“Ya sudah deh, apa sih yang ngga’ buat kamu Fi?”

“ya sudah nanti sore jam empat ya?”

“ok!”

* * *

“Gimana El, sudah siap?”

“Iya, tunggu bentar, ini aku mau selesai.”

“Ayo dong cepat, ngga’ usah dandan cantik-cantik, kayak mau ketemu siapa saja?” Fia menyindir sambil membaringkan tubuhnya ditempat tidurku

“Iya non ini aku sudah selesai, ayo!…ayo! katanya mau cepet-cepet, sekarang aku sudah selesai malah kamu sekarang yang ngga’ semangat, gitu aja ngambek kamu Fi?” aku menarik lengan Fia

“Siapa juga yang ngambek ketemu cowok cakep gitu.” Jawab Fia sambil menuju sepeda motornya yang di parkir didepan rumah

“Siap?”

“Ok!”

“Bu Ela berangkat dulu.”

“Mau kemana El?” tanya ibu

“Ini diajak Fia, ngga’ tahu kemana bu.”

“Ya sudah hati-hati ya Fia, jangan ngebut-ngebut naik sepedanya!” nasehat ibuku.

“Tenang saja tante, Fia gitu!”

“Oow disini ta rumahnya, trus kita ngapain disini?”

“Ya lewat saja, kan kemarin aku sudah bilang.”

“yahh rugi dong tadi aku dandan cantik-cantik, ternyata kita disini Cuma bersepeda saja nih”

“udah dech jangan banyak protes.”

Tiba-tiba Hai El…? ada suara yang memanggil namaku dijalan, tetapi aku tidak mengenalinya, dan aku menoleh kebelakang dan ternyata dia mengejarku dengan sepedanya.

“Fia…pelan-pelan!” perintahku

“Emang siapa sih El yang menyapamu tadi?”

“Iya itulah, aku juga tidak tahu, aku kayake ngga’ kenal. Tapi dia kayake ngejar kita, kamu pelan ngendarain sepedanya!”

“Hai El masih ingat aku ngga’?” tanya cowok yang menyapaku tadi

“Hai…” ternyata setelah dia lebih mendekat denganku, aku mulai mengenalinya, dia temenku waktu SMP dulu.”Fi kita berhenti dulu!”

“Hai Ji… apa kabar?” ternyata dia tambah ganteng saja (pujiku dalam hati)

“Iya kabarku baik, kamu gimana?”

“Iya sama, aku juga alhamdulillah baek. Kamu berubah ya Ji?”

“Iya ta?, oya kamu mau kemana?”

“ngga’ ini aku nganter temenku, biasa jalan-jalan, lha kamu ngapain disini?”

“Aku lagi jalan-jalan, tuch sama temen-temen. Lagian rumahku juga dekat-dekat sini kok, makanya aku tiap hari jalan-jalan disini.”

“Oow ternyata rumahmu disekitar sini ta, kok aku ngga pernah tahu yach?He…he…he..”

“Oya Ji kenalin ini temeanku dan juga sepupuku, namanya Fia!”

“Fia” Fia mengulurkan tangannya pada Aji

“Aji.”“ eh temen-temen sini!”Aji memanggil teman-temannya

“Eh kalian mau kan ta kenalin sama teman-temanku?” Tanya Aji sambil melihatku

“Iya, iya kan Fi?”

“Hemm,,, kenapa? Iya.” Fia ngelamun seakan tak perduli

“Kenalin ini Riki, Riki ni Ela.” Aji memperkenalkan” Hai” jawabku

“Ini Adi, itu dimas, dan satu lagi si kecil Tomi.”

“Hai, oya ini kenalin Fia” aku memperkenalkan Fia dengan teman-teman Aji.

“El…El… sini!”perintah Fia” ada apa?” tanyaku mendekat

“Itu anaknya, itu dimas yang aku ceritain itu.”

“Oow itu anaknya?, iya sih dia memang ganteng” jawabku sambil berbisik sama Fia

“Fi kita pulang yach, sudah malam nich?” aku berbisik lagi dengan Fia

“yahh bentar lagi El!” Jawab Ela” besok kan bisa kesini lagi ini kan sudah mau malam Fi”

“Ya sudah dech kalau begitu”

“Ji kita pulang dulu yach, sudah malam nich. Besok kita main lagi, oya berapa no handphonemu?”

“Oh iya… no Handphoneku 081331374861”

“Makasih, sudah ya aku pulang dulu.”

* * *

“Fi kemarin aku sudah sms Aji dan aku bilang kalau kamu ngefans sama Dimas gitu.”

“Oya, dasar kamu ngga bilang-bilang sama kau dulu”

“Tapi kamu suka kan?”

“He…he…”

“Dasar kamu Fi.”

“ya sudah aku berangkat sekolah dulu nanti terlambat lagi, daagh Ela oya thanks ya?” “ ok!!”

“Oya satu lagi, jangan lupa nanti sore, kita jalan-jalan lagi kerumah dimas, ok!?”

Fia sepertinya terlalu terobsesi dengan Dimas, Hampir setiap sore dia ngajak aku pergi jalan-jalan muter-muter kerumah Dimas. Aku tidak tahu apa keistimewaan Dimas sampai Fia begitu terobsesinya dengan Dimas, karena setahuku meskipun dia sering ngefans sama cowok cakep, tetapi tidak seheboh ini. Mungkin karena sifat sombongnya Dimas atau? Aah aku tidak tahu yang penting keberuntungan buat Fia, karena dia bertemu si Aji dan teman-temannya yang selalu melancarkan dia dengan Dimas saat kita jalan-jalan kerumahnya tiap sore.

* * *

Label: ,